Analisis Harga USD/IDR: Rupiah Indonesia Memantul Ke Puncak 13-Hari Di Tengah Krisis Virus Corona
- USD/IDR mengoreksi penurunan dari rendah multi-hari.
- Indonesia mencatat jumlah korban meninggal akibat virus satu hari tertinggi pada hari Selasa.
- Status quo Bank Indonesia gagal menampik harapan akan langkah apa pun di masa depan.
- Angka perdagangan Indonesia dan data AS dapat menawarkan arah jangka menengah, pembaruan virus tetap sebagai kuncinya.
Sementara bergerak ke 15.640, USD/IDR memantul dari terendah multi-hari di tengah sesi Asia hari Rabu. Meskipun ada kelemahan dolar AS yang luas dan tidak adanya perubahan suku bunga Bank Indonesia sebelumnya memperkuat pasangan ini, wabah virus corona baru-baru ini di Indonesia mungkin telah memicu pergerakan pullback. Pedagang pasangan ini bisa memantau data tingkat kedua dari AS dan Indonesia untuk arah jangka menengah sementara pembaruan pandemi tetap akan menjadi penggerak.
Mengandalkan komentar dari pejabat kementerian kesehatan Indonesia Achmad Yurianto, Reuters mengatakan, “Indonesia pada hari Selasa melaporkan lompatan harian terbesar jumlah korban meninggal akibat virus corona dengan 60 korban jiwa baru, sehingga total keseluruhan menjadi 459. Yurianto mengonfirmasi 282 infeksi baru virus corona, dengan total kasus di negara yang berada di Asia Tenggara ini menjadi 4.839."
Meski begitu, pejabat pemerintah mengutipnya sebagai kelalaian dari orang-orang serta kurangnya gejala yang ditunjukkan oleh orang-orang yang terinfeksi sebagai katalis penting yang menyebabkan korban tewas.
Di sisi lain, Presiden AS Donald Trump menegaskan kembali harapan untuk segeraa memulai kembali ekonomi terbesar di dunia ini tetapi gagal untuk melanjutkan risk on sebelumnya.
Sementara yang menggambarkan sentimen perdagangan, imbal hasil treasury 10-tahun AS mencatatkan kelemahan ringan menjadi 0,745% sedangkan saham di Jepang dan Shanghai mencatat kelemahan ringan pada saat berita ini dimuat.
Pedagang sekarang dapat fokus pada Neraca Perdagangan Indonesia bulan Maret, diharapkan $0,76 miliar versus $2,34 miliar, untuk dorongan baru. Kemungkinan juga yang akan mempengaruhi pergerakan pasangan adalah pertumbuhan Ekspor dan Impor yang cenderung mencatat penurunan senilai -6.73% dan -7.88% dibandingkan dengan masing-masing sebelumnya +11% dan -5.11%.
Setelah itu, agenda ekonomi yang padat di AS, serta berita utama virus corona, akan membuat para pemain pasar terhibur.
Analisis teknis
Garis resistance bulanan dekat 15.740 menjaga sisi atas langsung pasangan ini menjelang SMA 21-hari, saat ini di sekitar 16.120.