Back
12 Dec 2017
Kondisi Bisnis NAB Turun, Tanda Tentatif Pertumbuhan Upah
FXStreet - Indeks kepercayaan bisnis National Australia Bank (NAB) turun 9 poin menjadi +12 poin indeks di bulan November namun masih jauh di atas rata-rata jangka panjang +5. Sementara itu, kepercayaan bisnis mundur dari +9 (bulan lalu) menjadi +6 di bulan November. Telah ada tren penurunan yang mencolok dalam rangkaian ini sejak sekitar pertengahan tahun ini.
Menurut Alan Oster, Chief Economist NAB Group, "kami memperkirakan kenaikan lonjakan kondisi bisnis bulan lalu akan terbengkalai cukup cepat karena keduanya mengejutkan, dan juga berbeda dengan apa yang kami lihat di beberapa indikator utama lainnya dari survei, seperti forward order. Tapi bahkan setelah penurunan ini, kondisi bisnis masih jauh di atas rata-rata jangka panjang dan menyarankan kepada kami bahwa bisnis Australia cukup senang dengan keadaannya. Dapat dikatakan, kami memperhatikan dengan cermat apa yang sekarang tampaknya menjadi tren penurunan kepercayaan bisnis karena hal itu tentu saja memiliki beberapa implikasi untuk keputusan seputar perekrutan dan investasi. Sementara itu, forward order - yang memiliki hubungan dekat dengan aktivitas non-pertambangan - semakin kuat bulan ini".
Kutipan Utama
"Industri konstruksi telah menonjol dalam Survei dan merupakan satu-satunya industri di mana kondisi bisnis tidak turun pada bulan November.
"Indeks ketenagakerjaan NAB telah stabil selama beberapa bulan terakhir, memegang tingkat yang menunjukkan kenaikan pekerjaan lebih lanjut dan menurunkan lapangan kerja, yang dapat membantu memacu perubahan dalam pertumbuhan upah dan karena itu belanja konsumen."
"Memang, kami melihat beberapa tanda tentatif dari upah yang lebih tinggi dalam Survei, meskipun hal itu tampaknya mebebani kepercayaan beberapa perusahaan juga."
"Kami tetap optimis bahwa Australia akan melihat sementara di atas-tren pertumbuhan ekonomi di kuartal mendatang, dan sementara masih ada beberapa tantangan signifikan terhadap prospek, dukungan dari investasi bisnis dan pembangunan infrastruktur harus cukup untuk meminta RBA mempertimbangkan penghapusan bertahap dari stimulus kebijakan darurat."
"Kami mempertahankan harapan kami untuk kenaikan RBA pertama yang akan terjadi di paruh kedua tahun depan, namun hanya jika pasar tenaga kerja dan upah membaik lebih lanjut"
Menurut Alan Oster, Chief Economist NAB Group, "kami memperkirakan kenaikan lonjakan kondisi bisnis bulan lalu akan terbengkalai cukup cepat karena keduanya mengejutkan, dan juga berbeda dengan apa yang kami lihat di beberapa indikator utama lainnya dari survei, seperti forward order. Tapi bahkan setelah penurunan ini, kondisi bisnis masih jauh di atas rata-rata jangka panjang dan menyarankan kepada kami bahwa bisnis Australia cukup senang dengan keadaannya. Dapat dikatakan, kami memperhatikan dengan cermat apa yang sekarang tampaknya menjadi tren penurunan kepercayaan bisnis karena hal itu tentu saja memiliki beberapa implikasi untuk keputusan seputar perekrutan dan investasi. Sementara itu, forward order - yang memiliki hubungan dekat dengan aktivitas non-pertambangan - semakin kuat bulan ini".
Kutipan Utama
"Industri konstruksi telah menonjol dalam Survei dan merupakan satu-satunya industri di mana kondisi bisnis tidak turun pada bulan November.
"Indeks ketenagakerjaan NAB telah stabil selama beberapa bulan terakhir, memegang tingkat yang menunjukkan kenaikan pekerjaan lebih lanjut dan menurunkan lapangan kerja, yang dapat membantu memacu perubahan dalam pertumbuhan upah dan karena itu belanja konsumen."
"Memang, kami melihat beberapa tanda tentatif dari upah yang lebih tinggi dalam Survei, meskipun hal itu tampaknya mebebani kepercayaan beberapa perusahaan juga."
"Kami tetap optimis bahwa Australia akan melihat sementara di atas-tren pertumbuhan ekonomi di kuartal mendatang, dan sementara masih ada beberapa tantangan signifikan terhadap prospek, dukungan dari investasi bisnis dan pembangunan infrastruktur harus cukup untuk meminta RBA mempertimbangkan penghapusan bertahap dari stimulus kebijakan darurat."
"Kami mempertahankan harapan kami untuk kenaikan RBA pertama yang akan terjadi di paruh kedua tahun depan, namun hanya jika pasar tenaga kerja dan upah membaik lebih lanjut"