Back
19 May 2017
Euro Telah Menjadi Lebih ‘Risk on’ Sekali Lagi Sementarar Yen Masih Diperdagangkan Sangat ‘Risk off’ – Goldman Sachs
FXStreet - Tim analisis di Goldman Sachs menjelaskan bahwa menggunakan VIX untuk mengukur sentimen risiko memungkinkan mereka untuk melacak bagaimana mata uang berperilaku dalam periode 'risk-on' atau 'risk-off' yang luas - baru-baru ini Yen pada umumnya terapresiasi dalam periode 'risk-off' Dengan kenaikan VIX, sementara Euro telah melemah.
Kutipan utama
"Sementara VIX didasarkan pada volatilitas ekuitas, ia cenderung mencerminkan 'risk-on, risk-off' secara luas di aset. Kenyataannya, kami menemukan hubungan yang sama dengan Risk Competite Indicator (RAI) lintas-aset kami - penurunan risk appetite cenderung mendukung Yen dan baru-baru ini membebani Euro. Sementara sifat 'risk off' Yen telah melemah sejak puncaknya pada akhir 2015, namun masih menonjol sebagai mata uang 'risk off' utama, keduanya didasarkan pada korelasi positif dengan VIX dan korelasi negatif dengan RAI kami. Bahkan emas, yang agak mirip dengan mata uang, sedikit mendapat keuntungan dari pergerakan 'risk off' baru-baru ini. Franc Swiss telah menjadi kurang 'risk off' dalam beberapa tahun terakhir."
"Euro sebaliknya telah beralih antara 'risk-on' dan 'risk off' sejak GFC, didorong oleh risiko politik. Misalnya, selama krisis kawasan Euro pada 2011/12, ekuitas Eropa berkorelasi positif dengan Euro. Ini karena Euro mencerminkan risiko politik area Euro dan potensi perpecahan UME. Hal yang sama ini terjadi lagi baru-baru ini dengan risiko politik Eropa seputar referendum Inggris dan pemilihan Prancis. Akibatnya, GBP juga merupakan mata uang 'risiko' terbesar di dunia pada tahun lalu."
Kutipan utama
"Sementara VIX didasarkan pada volatilitas ekuitas, ia cenderung mencerminkan 'risk-on, risk-off' secara luas di aset. Kenyataannya, kami menemukan hubungan yang sama dengan Risk Competite Indicator (RAI) lintas-aset kami - penurunan risk appetite cenderung mendukung Yen dan baru-baru ini membebani Euro. Sementara sifat 'risk off' Yen telah melemah sejak puncaknya pada akhir 2015, namun masih menonjol sebagai mata uang 'risk off' utama, keduanya didasarkan pada korelasi positif dengan VIX dan korelasi negatif dengan RAI kami. Bahkan emas, yang agak mirip dengan mata uang, sedikit mendapat keuntungan dari pergerakan 'risk off' baru-baru ini. Franc Swiss telah menjadi kurang 'risk off' dalam beberapa tahun terakhir."
"Euro sebaliknya telah beralih antara 'risk-on' dan 'risk off' sejak GFC, didorong oleh risiko politik. Misalnya, selama krisis kawasan Euro pada 2011/12, ekuitas Eropa berkorelasi positif dengan Euro. Ini karena Euro mencerminkan risiko politik area Euro dan potensi perpecahan UME. Hal yang sama ini terjadi lagi baru-baru ini dengan risiko politik Eropa seputar referendum Inggris dan pemilihan Prancis. Akibatnya, GBP juga merupakan mata uang 'risiko' terbesar di dunia pada tahun lalu."