Back

Penjualan Ritel YoY Indonesia Bulan November Tumbuh Lebih Lemah ke 0,9%

Penjualan Ritel di Indonesia pada bulan November tumbuh sebesar 0,9% tahun-ke-tahun lebih lambat dari kenaikan pada bulan sebelumnya sebesar 1,5%, seperti yang dilaporkan oleh Bank Indonesia (BI). Meskipun mengalami ekaspansi, naum angka ini merupakan yang terendah sejak Januari 2024.

Menurut BI, pertumbuhan pada November 2024 terutama didorong Kelompok Bahan Bakar Kendaraan Bermotor, Suku Cadang dan Aksesori, serta Makanan, Minuman, dan Tembakau. Namun, secara bulanan, terjadi kontraksi sebesar 0,4% (MoM), setelah kontraksi 0,01% (MoM) pada bulan sebelumnya.

Reaksi Pasar

Pasangan mata uang USD/IDR masih berkisar di sekitar 16.200-an, bergeming terhadap data penjualan ritel tersebut.

Indikator Ekonomi

Penjualan Ritel (Thn/Thn)

Data Penjualan Ritel, dirilis oleh Statistik Indonesia, mewakili total pembelian konsumen dari toko ritel. Ini memberikan informasi berharga tentang pengeluaran konsumen yang merupakan bagian konsumsi dari PDB. Meningkatnya penjualan ritel menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat. Namun, jika kenaikannya lebih besar dari prakiraan, mungkin inflasi.

Baca lebih lanjut

Rilis terakhir: Jum Jan 10, 2025 03:15 GMT (10:15 WIB)

Frekuensi: Bulanan

Aktual: 0,9%

Konsensus: -

Sebelumnya: 1,5%

Sumber:

 

 

USD/INR Kehilangan Traksi Menjelang Data NFP AS

Rupee India (INR) memulihkan sebagian pelemahan pada hari Jumat setelah mencapai level terendah sepanjang masa pada sesi sebelumnya. Dolar AS (USD) yang lebih kuat dan harga minyak mentah yang lebih tinggi terus membebani mata uang lokal. Hal ini, bersama dengan penjualan yang terus-menerus di ekuitas domestik dan arus keluar modal asing, mungkin akan membuat INR tetap tertekan dalam waktu dekat. 
Leer más Previous

GBP/USD Tetap Tenang di Dekat 1,2300, Terendah 14 Bulan, Data NFP AS Dipantau

GBP/USD tetap tertekan selama empat hari berturut-turut, diperdagangkan di sekitar 1,2300 selama sesi Asia pada hari Jumat. pasangan mata uang GBP/USD turun ke 1,2238 pada hari Kamis, menandai level terendah sejak November 2023, karena Pound Sterling (GBP) berjuang di bawah meningkatnya kekhawatiran terhadap prospek fiskal dan inflasi Inggris, yang sangat membebani sentimen investor.
Leer más Next