Back

Perkiraan Harga Emas: XAU/USD Masih Dakam Tekanan di Bawah $2.030, Pantau Data Tiongkok dan Penjualan Ritel AS

  • Harga emas turun ke $2.025 karena kenaikan USD dan imbal hasil AS.
  • Waller dari The Fed mengatakan bahwa bank sentral harus menurunkan suku bunga secara metodis dan hati-hati pada saat yang tepat.
  • Meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah mendorong aset safe haven tradisional seperti emas.
  • Produksi Industri, Penjualan Ritel, dan angka pertumbuhan PDB Tiongkok Kuartal 4 Tiongkok akan dirilis sebelum Penjualan Ritel AS.

Harga emas (XUA/USD) tetap berada di bawah tekanan di bawah pertengahan $2.000-an selama awal sesi Asia hari Rabu. Permintaan Dolar AS (USD) yang sedang berlangsung dan imbal hasil obligasi AS yang lebih tinggi menyeret logam mulia ini lebih rendah. Pada saat berita ini ditulis, harga emas diperdagangkan pada $2.025, turun 0,09% untuk hari ini.

Indeks Dolar AS (DXY), ukuran nilai USD terhadap sekeranjang mata uang tertimbang yang digunakan oleh mitra dagang AS, memperpanjang kenaikannya ke puncak YTD baru melewati angka 103,30. Imbal hasil obligasi AS naik tipis, dengan imbal hasil bertenor 10 tahun mencapai 4,05%.

Gubernur Federal Reserve (The Fed) Christopher Waller mengatakan pada hari Selasa bahwa Fed akan dapat menurunkan kisaran target suku bunga federal fund tahun ini. Waller menambahkan bahwa ketika waktunya tepat untuk mulai menurunkan suku bunga, maka suku bunga akan diturunkan secara metodis dan hati-hati. Menurut perangkat CME FedWatch, pasar menetapkan harga 67% kemungkinan bahwa FOMC akan mulai menurunkan suku bunga di bulan Maret. Namun, para pedagang telah meningkatkan ekspektasi untuk tahun 2024 menjadi tujuh kali pemangkasan, tetapi menurunkannya menjadi enam kali setelah komentar-komentar Waller.

Militan Houthi yang didukung Iran di Yaman telah memulai serangkaian serangan baru di jalur pelayaran yang penting untuk perdagangan global, merusak sebuah kapal komersial milik AS pada hari Senin setelah mencoba menabrak kapal perang Amerika sehari sebelumnya. Meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah meningkatkan kekhawatiran akan gangguan pasokan dan menguntungkan aset-aset safe haven tradisional seperti emas.

Perdana Menteri Tiongkok Li Qiang mengatakan pada hari Selasa bahwa ekonomi tumbuh sekitar 5,2% pada tahun 2023, melampaui target pertumbuhan resmi pemerintah untuk tahun ini tanpa bergantung pada stimulus besar-besaran. Meskipun demikian, data ekonomi Tiongkok pada hari Rabu akan menjadi sorotan. Produksi Industri Tiongkok diprakirakan akan tetap stabil pada 6,6% di bulan Desember YoY, sementara Penjualan Ritel diproyeksikan turun ke 8% YoY di bulan Desember dari 10,1% pada pembacaan sebelumnya.

Para pedagang akan mengawasi data ekonomi Tiongkok dan perhatian akan beralih ke Penjualan Ritel AS bulan Desember, yang akan dirilis pada hari Rabu. Angka ini diprakirakan akan menunjukkan kenaikan 0,4% MoM dibandingkan 0,3% sebelumnya. Angka-angka ini dapat memberikan arah yang jelas pada harga emas.

 

AS Lancarkan Serangan Udara Baru terhadap Houthi di Yaman

Menurut Komando Pusat AS, AS kembali melakukan serangan udara yang menargetkan fasilitas rudal Houthi di Yaman. Laporan tersebut menyatakan bahwa sera
Leer más Previous

PBoC Tetapkan Kurs Tengah USD/CNY pada 7,1168 versus 7,1134 Sebelumnya

Pada hari Rabu, People's Bank of China (PBoC) menetapkan kurs tengah USD/CNY untuk sesi perdagangan berikutnya di 7,1168 dibandingkan dengan penetapan
Leer más Next