Back

Berita Harga USD/INR: Rupee India Memperbarui Tertinggi 10 Pekan di Dekat 81,00, Fokus pada RBI dan PDB AS

  • USD/INR pulih setelah memperbarui level terendah beberapa hari.
  • Arus masuk asing yang kuat dan pelemahan Dolar AS yang luas menopang penurunan USD/INR.
  • Pembicaraan Fed yang hawkish gagal untuk membuat para pembeli USD terkesan di tengah harapan kenaikan suku bunga yang mudah di bulan Februari, kebijakan akan berubah setelahnya.
  • Pasar memperkirakan RBI akan menahan penguatan Rupee India di sekitar angka 81.00, pembacaan PDB AS kuartal keempat juga diperhatikan.

USD/INR memangkas penurunan perdagangan harian di sekitar 81,00, setelah turun ke level terendah sejak awal November 2022 selama perdagangan Senin pagi di India. Dengan demikian, pasangan Rupee India (INR) mendukung pelemahan Dolar AS secara luas, serta arus masuk yang deras ke ekonomi India, sekaligus menggambarkan kekhawatiran intervensi pasar Reserve Bank of India (RBI).

Indeks Dolar AS (DXY) turun 0,30% dalam perdagangan harian ke 101,65 pada saat berita ini ditulis, turun selama empat hari berturut-turut, di tengah optimisme yang hati-hati di pasar dan tidak adanya pembicaraan Federal Reserve (Fed) selama dua pekan sebelum pertemuan Fed.

Indeks Greenback terhadap enam mata uang utama juga menyoroti perkiraan pasar akan kenaikan suku bunga The Fed yang lambat untuk 2 pertemuan berturut-turut di bulan Februari, serta semakin dekatnya perubahan kebijakan. Meskipun begitu, data AS yang suram dan meredanya inflasi mendukung ekspektasi pasar yang dovish terhadap bank sentral AS.

Di dalam negeri, arus masuk asing yang deras karena masalah modal pemain swasta besar dan aktivitas lindung nilai tampaknya juga mendukung INR. Perlu dicatat bahwa lonjakan cadangan devisa India ke level tertinggi lima bulan juga mendukung penurunan USD/INR. "Cadangan devisa India naik menjadi $572 miliar dalam sepekan hingga 13 Januari, level tertinggi sejak awal Agustus tahun lalu, data statistik Reserve Bank of India (RBI) menunjukkan pada hari Jumat," demikian Reuters melaporkan.

Perlu dicatat bahwa liburan Tahun Baru Imlek di Asia dan kurangnya data/peristiwa penting tampaknya telah memungkinkan para pembeli USD/INR untuk mengambil risiko. Pada baris yang sama adalah obrolan pasar bahwa RBI akan melakukan intervensi untuk mempertahankan pasangan ini agar tidak tergelincir di bawah angka 81,00.

Dengan latar belakang ini, imbal hasil obligasi pemerintah AS tetap tertekan sementara saham berjangka AS mencetak kenaikan tipis sementara saham di kawasan Asia-Pasifik diperdagangkan beragam.

Selanjutnya, tidak adanya komentar The Fed dan para pedagang Tiongkok dapat membatasi pergerakan USD/INR. Namun, pembacaan pertama Indeks Manajer Pembelian (IMP) Januari dan Produk Domestik Bruto (PDB) AS kuartal keempat (Q4) akan menjadi kunci yang harus diikuti untuk mendapatkan arah yang jelas.

Analisis Teknikal

Kecuali jika mencetak perdagangan yang sukses di atas garis support sebelumnya dari awal Agustus 2022, mendekati 81,95 pada saat berita ini ditulis, pasangan USD/INR kemungkinan besar akan turun menuju level terendah November 2022 di dekat 80,40.

 

Analisis Harga USD/JPY: Penjual Terus Mengintai di DMA 21

USD/JPY mencoba pemulihan kecil setelah hampir menguji level support 129,00 di awal perdagangan Asia hari Senin ini. Sentimen di sekitar pasangan mata
Leer más Previous

Prakiraan Harga Emas: Kenaikan XAU/USD Dekati $1.930 di Tengah Liburan LNY Tiongkok dan Masa Reses The Fed

Hargaemas (XAU/USD) bergerak di sekitar $1.930 karena para pembeli mempertahankan kendali setelah tren naik selama lima pekan, mencetak kenaikan ringa
Leer más Next